ASI atau air susu ibu merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Pemberian ASI telah diakomodir oleh hukum oleh sebab nilai urgensinya. Tak hanya berperan sebagai pemasok gizi bagi bayi, ASI juga terbukti mengurangi angka kematian bayi yang berusia di bawah 28 hari. Kualitas dan volume ASI banyak bergantung pada asupan nutrisi sang ibu. Maka itu, pemahaman membatasi makanan setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan adalah salah. Justru setelah melahirkan, nutrisi untuk ibu menyusui harus diperhatikan lebih intens lagi sebab ia berpengaruh dignifikan pada perkembangan bayi yang baru saja dilahirkan.
Menurut ahli gizi, ibu dengan asupan nutrisi baik bisa memberikan ASI sebanyak 600 ml di bulan pertama . Sementara itu merangkan pada bulan ketiga, jumlah volume tersebut memingkat antara 700 sampai 750 ml. Volume ASI ini dipengaruhi oleh kualitas gizi yang dikonsumsi oleh ibu. Kerena itu, penting untuk menjaga dan megontrol gizi tersebut. Apa dan bagaimana sebenarnya gizi itu? Secara teoritis, yang dimaksudkan gizi adalah bahan dasar yang merupakan penyusun bahan makanan. Nilai gizi diperoleh setelah makanan yang kita konsumsi dicerna dalam tubuh. Zat gizi sendiri mencakup lima unsur antara lain protein, karbohidrat, mineral, lemak dan juga vitamin. Gizi ini memiliki manfaat sebagai penyokong energi, pertumbuhan badan serta pemeliharaan kesehatan. Bagi ibu menyusui, gizi juga berperan dalam produksi ASI.
Pemenuhan nutrisi untuk ibu menyusui sangat penting. Kebutuhan akan kalori per hari idealnya 500kkal agar ASI berproduksi dengan baik. Cara untuk mengetahui apakah kalori si ibu sudah tepat adalah dengan menimbang berat badan. Jika terjadi penurunan berat menjapai angka atau lebih dari 0,9 kilogram tiap minggu (3 minggu pertama setelah bayi lahir) maka sang ibu bisa dipastikan kekurangan kalori. Hal ini tentu akan berpengaruh pada produksi ASI sebab kalori merupakan energi yang dibakar unruk menghasilkan ASI.
Gizi lainnya yang harus dipenuhi oleh ibu yang menyusui adalah protein. Komponen ini dibutuhkan untuk meningkatkan ASI. Selama menyusui, ibu membutuhkan porsi protein tiga kali lipat. Kadar protein ini selanjurnya akan ditransver ibu melalui ASI ke bayi. Jika ibu kekurangan protein maka ia akan kehilangan protein dalam tubuh pun zat gizi lain untuk mempertahankan kualitas juga mutu ASI. Sementara itu, komponen gizi lainnya yakni vitamin juga tak kalah pentingnya sebab pemenuhan vitamin akan menaikkan jumlah vitamin yang terkandung di dalam ASI. Vitamin sangat baik bagi bayi sebab bisa mengoptimalkan kekebalan tubuh. Adapun mineral seperti kalsium juga memegang peranan yang penting. Bayi membutuhkan kalsium yang didperoleh dari ASI sebab tulangnya sedang tumbuh. Karena itu, konsumsi ibu terhadap kalsium harus ditingkatkan.
Larangan terhadap ibu yang menjalankan diet setelah melahirkan harus dihapuskan. Sebab nutrisi untuk ibu menyusui masih bagian dari rangkaian kebutuhan bayi. Sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan sehat seperti salmon, kacang-kacangan, daging rendah lemak, buah segar dan sayuran. Untuk menghindari kegemukan, sumber karbohidrat bisa diperoleh dari gandum yang kaya serat atau mengganti beras putih dengan merah atau coklat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar